Jumat, Desember 21, 2007

CHRISTMAS TREE
















Salah satu yang saya tunggu menjeleng natal tiba adalah kebersamaan memasang pohon natal di rumah ibu saya yang sudah menjadi tradisi lebih dari tiga puluh tahun. Pohon natal berupa pohon pinus asli setinggi langit-langit rumah (dipesan ibu saya dari toko bunga langganannya di jl. Barito, dipasang paling tidak tiga minggu sebelum hari natal. Pohon natal dari pnus asli mengeluarkan keharuman yang khas sekali yang hanya terasa sekali dalam setahun.


Mainan pohon natal dan dekorasi ( mistletoe, christmas wreaths untuk pintu depan rumah, center piece, lilin dan candle stick nya, dll.) natal ditentukan per tema yang berbeda setiap tahunnya. Saya paling suka kalau lagi tema warna emas dan ungu,rasanya anggun dan mewah. Sebagian besar dibeli Ibu saat berkunjung ke luar negeri karena di sana lebih murah dari di Indonesia atau paling sering di Metro Pondok Indah Mall.

Pasukan penghias pohon natal banyak sekali. Selain ibu dan saya kakak beradik, An tukang kebun kami, Freddy krueger supir, AT&T alias si Eti and si Ti pembantu di rumah ibu, Basiran ajudan papa. Semua tidak ada yang mau ketinggalan moment bahagia ini. setrelah pohon natal terpasang dan lampunya di hidupkan kami semua teriak horrrreeee dan pasti ada yang tepuk tangan...


Pernah kejadian ....

Tiga hari sebelum natal....


Anjing kesayangan saya Mercy (lihat artikel: In Memoriam of Mercy di blog ini) main dibawah pohon natal. Mungkin dia mencari kehangatan di bawah lampu pohon natal. entah bagaimana tiba-tiba kakinya terkait kabel-kabel lampu dan anjing lucu ini jadi sangat panik berusaha melepaskan diri. Bukan lepas malah semakin terikat...Lalu Mercy jalan sambil menyeret pohon natal hingga terjatuh dan seluruh mainannya hancur berkeping-keping.... Ibu langsung menjerit histeris melihat pohon natalnya hancur...


Saya langsung spontan mengambil Mercy dan melindunginya karena saya takut Mercy kena hajar ibu saya yang lagi emosi hingga ke sumsum....Ibu langsung lari ke PIM dan membeli pohon natal baru beserta mainan-mainannya dan kami terpaksa ronda memasang pohon natal hingga tengah malam... Ibu cemberut berhari-hari dan sejak itu dia histeris jika anjing dekat pohon natal.


Di bawah pohon natal Ibu meletakan puluhan kado sungguhan selain untuk kami, keponakannya, dokter-dokter asisten papa dan suster-suster. Dulu tugas saya menempelkan kart-kartu natal yang jumlahnya ratusan dari pasien dan relasi ke tembok. Dari tahun ke tahun tugas saya sama, jadi sekertaris dadakan yang bertugas menulis dan membalas kartu natal, mendata kiriman parcel, kue dan bunga yang jumlahnya ratusan dan mengirim balasan yang sama atau sekedar thank you card... Memang enak jadi dokter... sampai sekarang tidak ada larangan menerima parsel dari KPK... hahaha......


Pohon natal baru kita bongkar dua minggu setelah tahun baru bersamaan dengan membuka hadiah-hadiah dan parsel dari relasi. Suasana gembira pembongkaran ini tidak kalah meriahnya dari pemasangan. Mainan-mainan dan ornamen natal disimpan lagi ke gudang dan pohon natal ditaruh di kebun hingga akhirnya mati perlahan-lahan.... Tapi semangat natal tidak pernah mati selamanya di hati kami sekeluarga.....

Tidak ada komentar: