Selasa, Desember 04, 2007

PARFUMERIE




Pertama kali dalam hidup, saya belajar mengenal parfum dari almarhumah nenek saya yang sangat chic dan fashion itu.... Sepanjang pengingatan saya, nenek saya selain chic, yang khas dari dia adalah parfumnya itu....

Dia pernah cerita, dari zaman dia gadis (awal 40an), dia ( harap maklum kalau seleranya sangat tinggi, karena dia putri seorang Residen di Sumatra) selalu pakai parfum, body lotion dan sabun import dari merek yang sama ( Bo!!! udah gaya ya zaman dulu sudah layering dari parfum, sabun dan bodylotion...) yang lagi trend di Eropa, karena dulu adiknya studi di Belanda. Dan untuk mendapatkan parfum terbaru harus ekstra sabar, karena harus menunggu ada yang datang dari Belanda ke Semarang tempat dia tinggal, dan perjalanan dengan kapal laut memakan waktu lebih dari tiga bulan.... itu juga ga janji.... hehehehhe....

Kata beliau, di tahun 40 an parfum adalah salah satu barang paling mewah dan hanya segelintir orang yang bisa memakainya, kalau tidak noni belanda, anak raja, anak sultan, anak bupati atau residen...Dan tahun 40 an di sudah baca majalah Bazaar yang covernya belum foto, tapi gambar...,yang diberikan oleh teman Belandanya.

Sekarang jelas donk... selera elit saya berasal dari mana..... hehehehhe......

Nenek nyaris tidak pernah membuang botol parfumnya, jadi saya tahu persis apa saja parfum yang pernah dipakainya...Dan beberapa botol itu masih meninggalkan bau yang samar tapi masih enak...

Edisi tahun 40an... nenek saya memakai Shalimar dari Guerlain, Joy dari Jean Patou, Tendre Nuit dari Lancome dan Chanel No 5 (kata nenek, baunya selama 50 tahun tidak berubah, kemasannya juga hanya tutupnya yang sedikit berubah...Perlu diketahui, Chanel No 5 dipasarkan pertama kali oleh Madame Coco Chanel tahun1925.

Edisi tahun 50an nenek memakai Arpege dari Lanvin yang botolnya masih sangat antik dengan pompa untuk menyemprotnya..., Millots Crepe de Chine (menurut nenek harganya paling mahal pada masanya), Youth Dew dari Estee Lauder (parfum dari USA pertama yang ngetop dan sangat hip..) dan Diorissimo dari Dior ( bau bunga lily segar).


Edisi tahun 60an, nenek saya memakai Eau de Sauvage dari Dior, yang kata nenek saya, untuk pertama kalinya parfum unisex dan enak baunya...dan saya menemukan botol Aromatic Elixir dari Clinique di lemari nenek saya.

Edisi tahun 70an, Alliage dari Estee Lauder, L'air du Temps yang tutup botolnya ada burungnya...dari Nina Ricci , 4711 dan Opium dari YSL. Sampai akhir hayatnya, favorit nenek saya tetap OPIUM dan jika kita jalan ke luar negeri, oleh-oleh wajibnya beli OPIUM untuk beliau...

Edisi tahun 80an, Poison dari Dior yang botolnya berwarna ungu dan Tendre poison yang botolnya berwarna hijau...

Nenek saya menghembuskan nafas terakhirnya tahun 1992 setelah berjuang melawan sakit kanker rahim selama dua tahun... Jadi beliau tidak sempat merasakan semaraknya parfum-parfum baru di era 90an...

Saya tidak terlalu gemar mencoba berbagai macam parfum. Saya tipikal orang yang hanya memakai satu merek parfum sampai habis, baru kemudian memakai merek lainnya... tetapi jenis parfum kesukaan saya ciri-cirinya hampir semua sama... samar-samar berbau bunga lily dan mawar... dicampur kayu-kayuan... Dan semua itu ada di semua koleksi BVLGARI. Semua varian BVLGARI saya suka, tetapi yang paling favorit BLV yang sama dengan yang dipakai mantan pacar waktu kami Honeymoon di Eropa...dan Eau the Vert pemberian mom in law saya...

Dan saya suka sekali parfum cowok yang baunya tidak terlalu kuat dan harus yang dipakai sama mantan pacar saya, sehingga dia suka marah-marah karena parfumnya habis karena saya yang lebih banyak memakainya... Parfum-parfum kesayangan dia L'eau d'issey dari issey Miyake, BLV dari Bulgari, CK One , Semua variannya Hugo Boss waktu kami sama-sama honeymoon.....

Ada parfum yang sampai sekarang membuat saya berkesan dan bisa meneteskan air mata... Sotto Vocce dari Laura Biagiotti... Ceritanya nih... Waktu mantan pacar di Eropa, dia membelikan parfum itu yang tidak terlalu terkenal di Indonesia, dan baunya enak sekali... Botol parfum itu sangat lucu...transparan, bening dan air parfumnya berwarna pink dan tutup botolnya dikait dengan garpu tala yang kalau dipukulkan mengeluarkan bunyi... antik sekali...Selain Sotto Vocce, Bau parfum Roma dari Laura Biagiotti juga enak sekali dan sama sekali tidak pasaran.

Saya sangat suka parfum-parfum yang sangat klasik seperti Baby Doll dari YSL yang bau buah-buahan dicampur bau bunga, bau bunga irish dan bunga lily yang ada di dalam Pleasure dari Estee Lauder, bau kayu-kayuan yang unisex dari JOOP dari JOOP, Angel dari Thiery Mugler dan yang paling saya senang Miss Dior dari Dior.... dan yang terbaru yang saya suka, Burberry Brit, J.Lo Live ( baunya sangat sporty), Rose d'essential dari BVlgari dan Boss Femme dari Hugo Boss.....

Saya sangat percaya, tetesan parfum yang sama jika disemprotkan di kulit yang berbeda akan menghasilkan bau yang berbeda dan setelah beberapa saat akan menimbulkan bau yang berbeda pula... dan saya percaya bau parfum itu bisa dijadikan identitas seseorang...menemukan bau yang pas dengan karakter kita juga tidak mudah...kadang parfum mahal belum tentu cocok dengan kita dan bisa jadi parfum yang tidak terlalu terkenal bisa sangat pas untuk kita....

2 komentar:

giwel mengatakan...

kalo ngomong parfum, dari yang ngantuk aku bisa bangun.parfum kayak nyawa keduaku a.k.a suami nombor dua.hehe.taon 2002 aku gajian ujudnya dollar,akhirnya aku hobi hunting parfum. aku paling suka light blue dr di-en-ji,all about hugo boss aku punya,aromanya aku bgt.aku paling nyesel beli J-lo.dunno why.norak aja dikasi kalung kek gitu.huh.aku kyk TG pas pake lacoste.prnh "dibaekin" birokrat gr2 pake aqua nya BLV.huh.aku di bilang stupid gr2 nglego channel no 5 ku.wot strong? tnyku.katanya ak ga berkelas.ak jwb " sori,jenk, aku dah ga skul lagi.hahaha meski skrg,uangku dah rp(rupee?) hhaaahha. tp aku ttp snng.thx GOd.coz ak msh bs beli the latest hugo.nuwun

fashion mengatakan...

blognya bagus, kontennya juga bagus-bagus mbak, selamat ya..