Jumat, Januari 04, 2008

BANDA ACEH




Semakin jauh kaki melangkah, semakin saya cinta Indonesia......



Hi Guys....




Saya baru saja pulang dari Banda Aceh ( atas undangan Mercy Corps Banda Aceh ).... Kunjungan ini terasa sangat singkat sekali, sehingga saya tidak sempat berjalan-jalan ke banyak tempat dan tidak sempat berbagi cerita di blog ini sewaktu saya di sana, berhubung saya teramat lelah...




Banda aceh ternyata tidak yang seseram saya bayangkan sebelumnya... Kotanya lumayan besar dan sangat ramai ( kata orang sih lebih ramai dari sebelum tsunami ), namun teramat sayang panas karena jarang ada pepohonan rindang. Harap maklum, karena pohon-pohon tua beserta akarnya sudah tercabut air tsunami yang berkecepatan 800km/jam. Dan teman saya sempat komentar ketika saya ceritakan akan pergi ke Banda Aceh..."Gila... lu ga takut??? Liat hantu satu aja gue takut... apalagi liat hantu 150 000 orang??? " Temen saya ini emang kalau becanda keterlaluan... Tapi faktanya saya tidak ketemu satupun hantu di Hotel Oasis yang sangat nyaman itu... Dan kenyataannya Banda Aceh itu indah sekali...




Bandara Udara Sultan Iskandar Muda terletak 18 km dari pusat kota dan pemandangan yang terlihat sebagian besar adalah sawah yang terhampar, sekali-sekali terlihat orang naik motor membawa hasil tankapan laut. Saya sempat melihat orang membawa ikan hiu sepanjang 1,5 m di sepeda motornya... Bukan menghina!!! Jangan terlalu berharap akan mendarat bandara yang nyaman... karena Bandaranya sangat jauh dari sederhana.... Kasihan juga... rasanya sudah tidak layak, dan mestinya kita malu, karena panjang landasannya sudah memungkinkan pesawat berbadan besar masuk, banyak sekali orang asing kunjungan ke Banda Aceh, namun bandaranya sangat mengenaskan... apalagi wc nya... saya yang sempat terkencing-kencing, jadi kehilangan rasa mau pipis!!! Mudah-mudahan blog ini dibaca para petinggi di Aceh!!!




Saya hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk berjalan-jalan, untung ada teman yang sempat mengajak berkeliling....




Pantai Lok Nga, sekitar 25 menit dari pusat kota, pantainya berpasir putih dan sangat indah dan di hari libur sangat ramai orang berenang... but no bikinis of course or even swim suit !!!!! Banyak rumah makan atau warung yang tepatnya... yang menjual aneka ikan bakar....




Pantai Ulee Lheue.... Tidak jauh dari kota, sekitar 15 menit... Indah sekali. Kita bisa melihat dengan jelas pergeseran pantai ke daratan... banyak tambak udang yang sekarang sudah rusak berat dan malah air laut masuk ke dalam tambak, sehingga tambak itu sekarang menjadi satu dengan lautan...




Di pinggir pantai banyak puing-puing rumah yang hancur karena tsunami.. menyedihkan sekali.... dan tak jauh dari sana ada kapal PLTD PLN yang " Nyangsang " masuk ke perumahan penduduk dan menimpa belasan rumah penduduk beserta pohon-pohon kelapa di sekitarnya... konon kabarnya banyak sekali orang terkubur hidup-hidup di dalamya... Hih.... seram yah..... Dan samapai sekarang tidak ada yang sanggup baik dana maupun tehnik untuk memindahkan kapal tersebut kembali ke laut.... Padahal... katanya mesin-mesin di dalam kapal itu masih berfungsi dengan baik....




Tak jauh dari kapal nyangsang... saya melihat perumahan POLRI yang baru dibangun tak jauh dari bibir pantai... Tidak usah heran kenapa begitu banyak polisi baik perwira atau bintara yang jadi korban ( cerita orang di sana 3000 orang tidak termasuk keluarganya )... Perumahan itu sangat dekat dengan pantai... pasti mereka sama sekali tidak ada kesempatan untuk melarikan diri....




Di perjalanan, saya melihat banyak sekali orang yang mengerumuni alat berat yang sedang menguruk tanah.... ternyata terlihat banyak sekali robekan-robekan baju yang masih dapat dilihat bekas darahnya....Supir yang mengantar saya menawarkan untuk melihat apa yang terjadi... tapi saya takut sekali... apalagi waktu penduduk berkata banyak sekali diketemukan tengkorak di sana... No Way..... Bisa sebulan ga bisa tidur ga bisa makan....




Mesjid Baiturrahman, Landmark kota Banda Aceh... cantik sekali walau tidak sebesar yang saya bayangkan... namun saya langsung ingat film dokumenter tsunami metro tv... Kata supir yang membawa saya, tinggi air tsunami setinggi tiang listrik di depan mesjid itu.... waduh.... seram banget.... God is Almighty.... waktu tsunami walaupun rumah-rumah hancur, tapi banyak sekali mesjid yang tetap tegap berdiri....




Cerita Teman Saya Cut....




Waktu gempa pagi, Cut beserta keluarganya langsung lari ke luar rumah, saking kencangnya getaran, sampai berdiri tegap saja susah... duduk di tanah saja bisa bergeser sendiri... becak-becak motor pada bergeletakan di aspal... Tak lama kemudian muncul banyak sekali burung laut di langit yang nampak terbang ketakutan... Ayah Cut bilang... air pasti mau pasang... tapi tidak ada yang menyangka mau bencana yang luar biasa.... tidak lama kemudian orang teriak air-air... dan semua orang sibuk menyelamatkan diri dan saat itu berpikir lagi kiamat!!!!....




Menurut Cut... air tsunami itu sangat hitam karena bercampur lumpur dan belerang, bau belerang dan panas sekali....Malah ada temannya yang terpaksa ke dokter karena tali bra nya ( plastik ) lengket dan meleleh ke kulit... saat itu tidak ada obat bius dan dokter terpaksa mencongkelnya tanpa obat bius... kebayang dong sakitnya.... HIIIIIIIIIIIII.........




Tak lama setelah air surut, listrik semua mati tidak ada jaringan handphone sama sekali. Keluarga kakaknya Cut ( tinggal di Lok Nga ), suami, istri beserta 3 anaknya hilang tidak berbekas, yang diketemukan hanya mobil mereka yang sudah nyaris tidak berbentuk.....




Lima hari setelah tsunami, Cut pulang ke rumah untuk bersih-bersih... rumah yang dua tingkat itu hanya hancur yang bagian bawah saja dan yang amazing di dalam rumahnya diketemukan mayat anak kecil 5 tahun yang seperti direbus hidup-hidup oleh panasnya air tsunami dan mayat seorang perempuan muda ( very amazing ) yang masih memakai mukenah masih dalam keadaan yang sangat baik ( sudah 5 hari meninggal!!! ) dan yang very-very amazing... believe it or not !!! sangat harum seperti bunga...padahal banyak sekali mayat perempuan yang telanjang...




Setelah berkunjung ke Banda Aceh, saya jadi tersadar, alangkah kejamnya bila Tuhan marah.... kadang kita tidak sadar sedang ditegur atau memang tidak peduli akan tegurannya... tapi jika Tuhan sudah marah... kita manusia tidak ada daya sama sekali....

2 komentar:

Vimala mengatakan...

Aku bacanya sampe merinding mba Amy, gak bisa comment apa2 lagi..

amelia mengatakan...

iya vit,... di sana kita lihat kebesaran Tuhan dan lihat dahsyatnya Tuhan jika ngamuk sama umat nya... sekali sapu selesai....