Tas Gucci, Channel, Hermes, LV... you name it lah.... biasa banget... semua perempuan Indonesia berduit juga punya bahkan mengkoleksinya setiap musim... Tapi hanya sedikit orang Indonesia yang menyadari kalau tas-tas buatan Indonesia banyak yang keren dah ngetop di manca negara. Sepuluh tahun terakhir ini, banyak sekali tas-tas Indonesia yang keren dan layak go internasional dari segi disain dan kualitas.
Saya penggemar tas unik yang tidak pasaran ( mungkin karena saya belum mampu beli tas Hermes dan Bottega Venetta kali ya... ). Meskipun berbadan besar, saya tidak suka oversized bag, karena rasanya berat sekali, apalagi kalau dibuat dari kulit asli. Ibu saya bilang ukuran tas-tas saya tidak sesuai dengan ukuran badan saya. Saya maniak Clutch Bag dan hobo bag alias tas jinjing yang tidak terlalu besar. Karena saya gendut, saya selalu pakai mini plain dress, tapi tas tangannya harus keren dan eyecatching.
Saya mengikuti perkembangan tas Bagteria dan Biru dari awal dipasarkan. Bagteria semakin lama semakin keren, cantik dan halus sekali beading payet dan precious stonenya. Yang saya suka dari Bagteria, setiap tas yang unik ( favorit saya yang ganggang nya dari tulang ) dan tidak ada kembarannya itu ( kata sales assitantnya )ada pasangan sendal, selendang dan asesoris lainnya. Sekarang Bagteria terkenal di luar negeri dan harganya sudah semahal tas sekelas Gucci . Tapi menurut saya wajar saja, karena pengerjaannya yang sangat rumit dan harga semi precious stone juga tidak murah. Membeli Bagteria saya anggap membeli benda seni.
Biru saya suka karena keren dan gue banget deh warnanya (baby pink, baby blue, warna tanah.. )... heheheh... Selain keren, harganya masih terjangkau, kualitasnya juga ok dan modelnya classic dan selain di pakai ke pesta dipakai jeans juga chic banget..Pilihan model dan warnanya banyak clutch dan tote bag mininya cute dan girlie banget.
Elizabeth Wahyu juga sudah membuat tas. Clutchnya warna emas dan coklatnya sederhana tapi manis banget. Ada tas jinjing juga, tapi kalau dilihat masih terlalu sederhana, jadi signature Elizabeth Wahyunya belum keluar. Pilihan tasnya masih sangat terbatas, mungkin karena tehnik membuat tas jauh berbeda dengan membuat asesoris ya..
Edward Hutabarat mengeluarkan tas dari line Part One, yang sangat unik tidak pasaran dan sangat edo banget... Saya suka tas abang yang rotan dan dikombinasi sedikit kulit.. keren deh... tas tote bag batiknya juga cute, sangat cocok untuk pakai jeans.
Biyan mengeluarkan oversized tote bag yang penuh embellishment tapi tidak norak. Warna dasarnya netral, cream, coklat, dusty pink, sehingga kalau dipakai dengan mini dress langsung jadi focus of attention, tidak perlu perhiasan lagi.
Saya sama sekali tidak suka tas dan sepatu yang terbuat dari kulit binatang eksotis seperti ular, buaya atau bulu kelinci... baik asli atau imitasi...oh tidak... I am a pet lover forever... Tapi saya suka memandanginya. Sabatha Razuardi, asal bali yang sudah buka juga di Alun-Alun Indonesia di Grand Indonesia... pernah saya liat di Bali, Tas nya keren banget, designnya sudah selera internasional, dan kualitas jahitan di dalam dan diluar bagiannya sempurna sekali. Clutch Bag dari kulit ular Sally Koeswanto juga ok banget.. cocok untuk kebaya moderen atau mini black dress.
Bali adalah surga untuk membeli tas-tas unik. Ide dan kreatifitas orang bali seakan tidak ada matinya, baik untuk yang ekslusif atau yang mass production baik yang dari kain, enceng gondok, rotan, kulit, kanvas, rajut dll. Di pasar Sukowati, jika kiat rajin, bermata jeli dan jago nawar, bisa dapat tas-tas yang unik dan yang pasti murah meriah. Terakhir ke sana, berakhir membeli 20 pcs tas, yang saya beli hanya karena lapar mata, belum tahu mau dikasih siapa... heheheh.
Kalau berburu tas, saya suka jalan kaki disepanjang jalan seminyak, disana banyak butik-butik kecil yang belum terkenal tapi tas-tas nya cute... Mantan pacar saya hanya bisa gerutu aja... tas lagi... tas lagi..... Di Ubud malah tas-tasnya tidak terlalu bagus. Produk Shagida di Bali juga unik sekali, karena dilukis dengan tangan, tapi sanagat disayangkan gambarnya kebanyakan bunga, sedangkan saya suka gambar binatang atau kartun yang yang lucu-lucu (kayak gambar manga), Kalau pilihan lebih banyak, berarti bisa lebih banyak yang dibeli... iya kan...
Yang mirip dengan produk Shagida adalah tas-tas dari Rumah Sulam Rachmy, milik Mimin Amir. Tas-tasnya selain dilukis dengan tangan juga dikombinasi dengan sulaman tangan dan beading payet... cantik deh... cocok untuk pakai jeans dan t shirt ketat kebangsaan saya...
Saya pernah dihadiahi teman saya yang pulang dari US oversized bag GAP warna hitam yang keren banget. Pas saya periksa di dalamnya.. ternyata made in Indonesia bo... sumpah... ga nyangka saya.... Saya juga pernah berkunjung ke sebuah pabrik yang tidak terlalu besar di Jakarta Utara ( teman saya ini minta nama pabrik dan namanya dirahasiakan ) yang ternyata membuat tas-tas GUESS asli.........yang baru keluar dua musim lagi... Wah saya surprise sekali..... Saya memohon sampai mengiba-iba supaya dapat membelinya, teman saya bersikukuh tidak boleh dijual di Indonesia, sebab jika ketahuan dijual atau bahkan ada yang hilang satu pcs saja di Indonesia, seluruh koleksi satu musim harus dihancurkan dan dia terkena denda puluhan ribu dollar.
Sejak itu saya tidak pernah anggap remeh sama tas-tas buatan Indonesia, karena buatan Indonesia sudah layak go international, hanya saja kelemahannya, Designer Indonesia kurang konsisten dalam membina mereknya dan kurang promosi.
Saya penggemar tas unik yang tidak pasaran ( mungkin karena saya belum mampu beli tas Hermes dan Bottega Venetta kali ya... ). Meskipun berbadan besar, saya tidak suka oversized bag, karena rasanya berat sekali, apalagi kalau dibuat dari kulit asli. Ibu saya bilang ukuran tas-tas saya tidak sesuai dengan ukuran badan saya. Saya maniak Clutch Bag dan hobo bag alias tas jinjing yang tidak terlalu besar. Karena saya gendut, saya selalu pakai mini plain dress, tapi tas tangannya harus keren dan eyecatching.
Saya mengikuti perkembangan tas Bagteria dan Biru dari awal dipasarkan. Bagteria semakin lama semakin keren, cantik dan halus sekali beading payet dan precious stonenya. Yang saya suka dari Bagteria, setiap tas yang unik ( favorit saya yang ganggang nya dari tulang ) dan tidak ada kembarannya itu ( kata sales assitantnya )ada pasangan sendal, selendang dan asesoris lainnya. Sekarang Bagteria terkenal di luar negeri dan harganya sudah semahal tas sekelas Gucci . Tapi menurut saya wajar saja, karena pengerjaannya yang sangat rumit dan harga semi precious stone juga tidak murah. Membeli Bagteria saya anggap membeli benda seni.
Biru saya suka karena keren dan gue banget deh warnanya (baby pink, baby blue, warna tanah.. )... heheheh... Selain keren, harganya masih terjangkau, kualitasnya juga ok dan modelnya classic dan selain di pakai ke pesta dipakai jeans juga chic banget..Pilihan model dan warnanya banyak clutch dan tote bag mininya cute dan girlie banget.
Elizabeth Wahyu juga sudah membuat tas. Clutchnya warna emas dan coklatnya sederhana tapi manis banget. Ada tas jinjing juga, tapi kalau dilihat masih terlalu sederhana, jadi signature Elizabeth Wahyunya belum keluar. Pilihan tasnya masih sangat terbatas, mungkin karena tehnik membuat tas jauh berbeda dengan membuat asesoris ya..
Edward Hutabarat mengeluarkan tas dari line Part One, yang sangat unik tidak pasaran dan sangat edo banget... Saya suka tas abang yang rotan dan dikombinasi sedikit kulit.. keren deh... tas tote bag batiknya juga cute, sangat cocok untuk pakai jeans.
Biyan mengeluarkan oversized tote bag yang penuh embellishment tapi tidak norak. Warna dasarnya netral, cream, coklat, dusty pink, sehingga kalau dipakai dengan mini dress langsung jadi focus of attention, tidak perlu perhiasan lagi.
Saya sama sekali tidak suka tas dan sepatu yang terbuat dari kulit binatang eksotis seperti ular, buaya atau bulu kelinci... baik asli atau imitasi...oh tidak... I am a pet lover forever... Tapi saya suka memandanginya. Sabatha Razuardi, asal bali yang sudah buka juga di Alun-Alun Indonesia di Grand Indonesia... pernah saya liat di Bali, Tas nya keren banget, designnya sudah selera internasional, dan kualitas jahitan di dalam dan diluar bagiannya sempurna sekali. Clutch Bag dari kulit ular Sally Koeswanto juga ok banget.. cocok untuk kebaya moderen atau mini black dress.
Bali adalah surga untuk membeli tas-tas unik. Ide dan kreatifitas orang bali seakan tidak ada matinya, baik untuk yang ekslusif atau yang mass production baik yang dari kain, enceng gondok, rotan, kulit, kanvas, rajut dll. Di pasar Sukowati, jika kiat rajin, bermata jeli dan jago nawar, bisa dapat tas-tas yang unik dan yang pasti murah meriah. Terakhir ke sana, berakhir membeli 20 pcs tas, yang saya beli hanya karena lapar mata, belum tahu mau dikasih siapa... heheheh.
Kalau berburu tas, saya suka jalan kaki disepanjang jalan seminyak, disana banyak butik-butik kecil yang belum terkenal tapi tas-tas nya cute... Mantan pacar saya hanya bisa gerutu aja... tas lagi... tas lagi..... Di Ubud malah tas-tasnya tidak terlalu bagus. Produk Shagida di Bali juga unik sekali, karena dilukis dengan tangan, tapi sanagat disayangkan gambarnya kebanyakan bunga, sedangkan saya suka gambar binatang atau kartun yang yang lucu-lucu (kayak gambar manga), Kalau pilihan lebih banyak, berarti bisa lebih banyak yang dibeli... iya kan...
Yang mirip dengan produk Shagida adalah tas-tas dari Rumah Sulam Rachmy, milik Mimin Amir. Tas-tasnya selain dilukis dengan tangan juga dikombinasi dengan sulaman tangan dan beading payet... cantik deh... cocok untuk pakai jeans dan t shirt ketat kebangsaan saya...
Saya pernah dihadiahi teman saya yang pulang dari US oversized bag GAP warna hitam yang keren banget. Pas saya periksa di dalamnya.. ternyata made in Indonesia bo... sumpah... ga nyangka saya.... Saya juga pernah berkunjung ke sebuah pabrik yang tidak terlalu besar di Jakarta Utara ( teman saya ini minta nama pabrik dan namanya dirahasiakan ) yang ternyata membuat tas-tas GUESS asli.........yang baru keluar dua musim lagi... Wah saya surprise sekali..... Saya memohon sampai mengiba-iba supaya dapat membelinya, teman saya bersikukuh tidak boleh dijual di Indonesia, sebab jika ketahuan dijual atau bahkan ada yang hilang satu pcs saja di Indonesia, seluruh koleksi satu musim harus dihancurkan dan dia terkena denda puluhan ribu dollar.
Sejak itu saya tidak pernah anggap remeh sama tas-tas buatan Indonesia, karena buatan Indonesia sudah layak go international, hanya saja kelemahannya, Designer Indonesia kurang konsisten dalam membina mereknya dan kurang promosi.
2 komentar:
hanya menambahkah info saja....
ta tas marc by marc jacobs season ini S/S 08 dan F/W 2008...
terutama yang dari kulit dan model-modelnya yang ok ;)
karena yang berbahan dasar plastik buatan china...
juga buatan INDONESIA jeung....haha
luar biasa indonesia udah bisa bikin tas sekelas marc by marc jacobs...hihihihi
anya....
ternyata banyak kok produk luar (mis : mark 'n spencer, esprit, victoria secret) ternyata buatan tangerang, yang dilabelinnya di negara lain, dijual lagi ke negeri kita. Yang bikin mahal, harga shippingnya kali ye...
Posting Komentar