Jumat, Mei 09, 2008

HIDUP INI ADALAH PILIHAN

Hidup ini adalah sekumpulan pilihan

Akhir-akhir ini saya sering mendengar cerita teman-teman yang usianya lebih muda dari saya ( memang saya teman nya kebanyakan adik-adik yang lebih muda dari saya ), sebagian dari mereka sering curhat tentang kehidupan yang akhir-akhir ini terasa semakin berat. Banyak pilihan yang harus dilakukan dalam hidup ini... Teman saya, Yeni... benar-benar dihadapkan pada posisi yang dilematis... dia menikah saat masih kuliah dan setelah menyelesaikan kuliah dia justru dilarang bekerja oleh suaminya... Tentu saja dia sedih sekali, karena dia ingin sekali seperti teman-teman yang lain , merasakan " ria " nya dan lika-liku dunia kerja. Idealismenya terusik saat suaminya melarang, dan larangan ini terasa seperti tirani terhadap jajahannya...

Yeni ini sering curhat sama saya... lalu saya bilang sama dia.... Hidup ini selalu dalam posisi kita harus memilih...Pilihan-pilihan harus dibuat secara terencana atau bahkan kadang kita dalam posisi terdesak dalam mengambil keputusan. Misalnya, pilihan untuk menikah diusia muda tentu menimbulkan konsekuensi-konsekuensi tertentu..., saat teman-teman sebaya bisa bersenang-senang, dugem, ngoi-ngopi, jalan-jalan bareng, teman saya ini harus langsung pulang, mengurus suami di rumah, mengerjakan tugas-tugas rumah tangga yang untuk seorang anak zaman sekarang terasa begitu membosankan.... Pernikahan menjadi tidak seindah bayangan saat pacaran... Pernikahan menjadi penjara bagi teman saya ini yang memang aslinya memang anak manja...

Ketika saya tanya sama teman saya ini.. salah sendiri lah kenapa mau menikah di usia muda... katanya karena cinta... Tapi setelah berumah tangga , cinta saja kan tidak cukup....

Saya juga pernah dalam posisi seperti teman saya ini, dalam konteks yang lebih parah lagi.... tapi memang hidup harus selalu memilih... memilih menjadi ibu rumah tangga saja, menguburkan semua mimpi saya untuk terus berkarir, mengikuti dan mendampingi karir suami, namun sedih juga kadang melihat teman-teman kuliah saya ada yang sudah jadi anggota DPR RI, direktur BUMN, pengusaha,dll, dengan kemapanan finansial yang kadang membuat saya setengah ternganga... sementara ketika melihat mereka saya seakan berasa jalan di tempat walau tidak pernah mundur, but C'est La Vie ....setiap pilihan selalu ada konsekuensinya... ya dinikmati saja... karena hidup akan terus menuntut kita membuat pilihan...

Saya bahagia dengan pilihan saya, saya bahagia dikelilingi ketiga anak saya yang lucu-lucu, walau mereka sering terasa " horor " ( terutama jika tidak ada pembantu..."), saya bahagia menghabiskan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu bersama mereka... Ini pilhan saya dengan segala konsekuensinya...

Untuk teman saya "Y"... bersabar yah... nikmati saja hidup ini biarkan saja seperti air yang mengalir.... dan semua akan indah pada waktunya...

GBU

amy

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Dear Mbak Amy...
Saya senang sekali baca artikel ini, sekali lagi hidup memang pilihan ya mbak...dan ketika satu pilihan telah dijatuhkan akan lebih baik bila kita mau berusaha membuat itu adalah pilihan yang tidak sesali seumur hidup....
Salam dari Sapporo yang dingin lagi

Unknown mengatakan...

bu...trs terang sy ga setuju, protes berat kl ibu blg hrs mengubur keinginan bkarier demi bkluarga. karier formal mungkin mang iya bu, tp nrt ak jd ibu rumah tangga adl karier dlm bentuk y laen bu. ak yakin jd ibu rmh tangga-ato ak lbh ska nyebut manager rumah tangga-seringkali lbh rumit&kompleks (bgitu jg tanggung jwbnya) di banding kerja kantoran.
mungkin kl blh jujur bu, ak sendiri milih tetap kerja-meski dah bkluarga dg 1 putri- krn takut dg tanggung jwb manager rmh tangga y bgitu besar

Si bulet mengatakan...

Setuju Bu! Life is a matter of choice :)