Rabu, Januari 28, 2009

DEAR, PLEASE DRESS UP FOR YOURSELF

Based on BSM Milis Request

ritawu

mba amel salam kenal.. aku mo curhat ttg cara berpakaian yg bisa mengimbangi fashion calon misua aku. jujur a bukan tipikel cw yg fashionnista pleasee

ups ada yg lupa buku mba amel sgt informatif n lucu sekali dgn adanya pengalaman2 pribadi smp ngakak sendiri. JIA YOU

Dear Rita....

Aku memang bukan fashion experd. Tar kalau aku ngaku ngaku , tambah banyak saja yang sewot sama aku. Tapi sebagai Mbak yang sayang sama adiknya , boleh kan aku kasih masukan sama dirimu...

Sejak dikenal, surat yang mirip mirip begini agak banyak datang ke email ku. Sebisa mungkin aku jawab. Beberapa tahun yang lalu, aku pernah membaca sebuah artikel di majalah tentang Miranda Gultom mengenai profil pribadi dan prestasinya yang semua orang tahu. Tante ini berujar, saya berdandan dan merawat diri sebagai penghormatan terhadap diri saya sendiri dan penghargaan terhadap prestasi diri saya. Memang jawaban yang sangat jenius ( karena beliau memang orang yang diakui sangat pintar di lingkungan kerja dan pendidikannya ). Dan sampai sekarang saya memakai jawaban tante Miranda dalam kehidupan saya.

Saya sayang sama diri saya sendiri, dan saya tahu, selama 36 tahun ini diri saya ( soul ) dan tubuh ini bekerja keras dalam rangka untuk mempertahankan hidup dan berevolusi di dunia ini. Kata My Dad ( yang pria dan dokter ) , melahirkan adalah proses yang sangat melelahkan tubuh. Dan melahirkan tiga kali, memang membuat diri saya sedikit lelah dan pastinya berubah wujud dan ukuran. Semakin berumur ( tidak tega menyebut tua ) saya sekarang jadi cenderung untuk semakin merawat diri dan mempercantik diri dengan rasa percaya diri. Mungkin karena semakin hari saya semakin sayang sama diri saya sendiri. Memang sih, ada salah satu alasan selain itu, saya ingin tampil cantik di samping suami. enggak malu maluin kalau digandeng. Kata pepatah bule... Man needs a lady in his arm, a whore in bed... hehehhe....

Tapi saya pribadi lebih memilih merawat dan mendandani diri saya sendiri sebagai rasa sayang dan penghargaan terhadap diri saya sendiri. Percaya deh, selama dua tahun saya seperti ini, bisa memacu rasa percaya diri saya untuk berbuat dan berprestasi lebih dan lebih lagi. Ada inner beauty tersendiri yang bisa terpancar dari rasa percaya diri dan rasa mencintai diri sendiri.

Saya pribadi sadar kalau dalam tubuh ini banyak kekurangan. Saya tidak bertubuh kapstok yang enak dipandang. Ada orang orang tertentu ( seperti sahabat saya, Vera) yang kalau " digantungi baju apa saja, pasti keren dan menarik, baik baju mahal dan baju murah... Dan perasaan saya, semua warna nampaknya juga bersahabat dengan dia. Kalau saya.... jujur, sering saltum berat... salah kostum... dan ada beberapa pantangan warna dan model yang enggak boleh dilanggar sama sekali seumur hidup.

Saya percaya, berdasarkan pengalaman, seancur ancurnya orang, pasti ada sesuatu yang " lebih " , yang special yang membuat diri dia yang membuatnya menjadi unik, dan enak dilihat. Saya juga bukan penggemar berat baju baju mahal... baju baju saya juga harganya tidak yang paling gila... ada memang satu atau dua baju mahal saya yang buatan perancang Indonesia.

Karena saya gendut, berdada besar dan tidak cantik, jadi harus ekstra keras untuk mencari cara untuk menutupi kekurangan ini dan menonjolkan kelebihan yang tersisa diumur yang tidak lagi muda ini. Ada beberapa warna dan motif yang memang pantang untuk digunakan karena bisa membuat kulit saya ini jadi kusam. Ungu, pink, kuning... adalah a big no no buat kulit saya. Saya sadar, warna yang terbaik untuk kulit saya, hitam, dan warna warna gelap serta emas. Bahan bermotif besar bisa membuat tubuh saya semakin melebar.

Ada pantangan untuk model model tertentu yang juga enggak boleh dilanggar. Misalnya model yang rame disekitar dada... bisa buat dada saya semakin seperti akan meledak. Enggak banget deh. Baju berkerah tinggi juga merusak pemandangan, karena leher saya pendek banget. Bisa kayak lemper deh saya. Karena perut buncit, enggak cocok pakai baju bermodel ikat pinggang lebar seperti obi, walaupun dalam hati seneng banget ngeliatnya. Model blus yang panjang dibawah panggul juga enggak cocok, karena bikin tubuh terlihat pendek. Ribet bener yah... tapi begitulah perempuan.

Saya juga tidak cocok sama beberapa model sepatu atau sendal. Waktu sendal gladiator mewabah, saya senang sekali, tapi karena bisa membuat tubuh terlihat pendek jadi enggak selera untuk memakainya. Sepatu Flat juga kayaknya enggak cocok untuk saya, kecuali loafers salvatore ferragamo demi alasan kenyamanan.

Dear Rita... just dont care about fashionista... what the hell of fashionista... Just be yourself... cintailah dirimu karena dirimu karena dirimu adalah pribadi yang unik yang diciptakan Tuhan. Percaya deh... total look yang ada dalam diri kamu akan terlihat okay banget... Kamu, unik dan kamu cantik... GOD LOVES U and he will love you more than you know.

Love

ur BIG SIS

Amelia Masniari

6 komentar:

L. Pralangga mengatakan...

Dear Rita and Neng Amel,

Indeed, from a guy's point of view, inner beauty is what matters, as the rest may it be a make up or the blouses may not be able to substitute the foundation of an inner beauty.

Dressing adequately elegant is just sufficient, indeed. Too much glamour look on the fashion may as well be a bad self-advertising.. :D

Anonim mengatakan...

mbak amy... kalo aku mbak?? pantangannya apa?? aku lengannya yg gede mbak... tapi yg lain normal2 aja... jadi gak bisa pake tank top mbak.. :( mohon masukan dari mbak amy... :)

Monic mengatakan...

kalo aku mbak, big no no buat celana pensil. alamak.... pahaku udah kayak kentongan hansip :))

Lidya mengatakan...

Badanku juga ga ideal. Tapi dengan begitu, mau tampil OK jadi tantangan, karena nggak semua baju pas jadi ga bisa sembarangan pake baju. Shopping malah jadi menyenangkan karena memang harus usaha. hehe. kalau pake apa aja cantik, ngapain harus susah susah browsing?

Anonim mengatakan...

Mbak Amel terima kasih banyak buat tips2nya. Aku nggak sengaja nyampe di blog mbak waktu lagi cari info ttg salon utk make-up wisuda aku...dan ternyata jadi ketagihan bacanya. keep on going mbak. Nothing is more inspiring than a woman who understands herself!.

Ciciolina mengatakan...

very good ..
it's interesting for me, thank you .